oke guys, kali ini w bakal memposting sedikit coretan ini yang w dapet intinya dari beberapa blog yang w ringkas dalam satu tulisan,, oke langsung aja check it out
Putus cinta adalah hal yang menyakitkan bagi setiap orang. Kesal, marah, merasa kesepian dan terasingkan merupakan perasaan yang wajar dirasakan setiap orang setelah putus cinta.
Sama seperti fase pacaran (kenalan, pendekatan, kencan, menjadi kekasih), putus cinta pun memiliki tahapan atau fasenya sendiri. Setiap orang pasti mengalaminya setelah putus cinta dan itu sangat wajar. Pastikan Anda bisa tegar melewati setiap tahapnya, dan hidup baru yang lebih baik akan bisa diraih.
Berikut ini enam fase yang akan Anda alami setelah putus cinta, dan tips mengatasinya, seperti dikutip dari She Knows.
Fase Pertama: Syok
Putus cinta adalah hal yang menyakitkan bagi setiap orang. Kesal, marah, merasa kesepian dan terasingkan merupakan perasaan yang wajar dirasakan setiap orang setelah putus cinta.
Sama seperti fase pacaran (kenalan, pendekatan, kencan, menjadi kekasih), putus cinta pun memiliki tahapan atau fasenya sendiri. Setiap orang pasti mengalaminya setelah putus cinta dan itu sangat wajar. Pastikan Anda bisa tegar melewati setiap tahapnya, dan hidup baru yang lebih baik akan bisa diraih.
Berikut ini enam fase yang akan Anda alami setelah putus cinta, dan tips mengatasinya, seperti dikutip dari She Knows.
Fase Pertama: Syok
Saat jalinan asmara berakhir, mungkin Anda akan syok, merasa tidak sanggup
menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Bingung, merana, sakit hati dan
takut kesepian biasanya dirasakan saat fase ini. Perasaan itu bisa saja
berlangsung hanya satu menit, tapi juga bisa seminggu bahkan berbulan-bulan;
bila putus cinta terjadi secara mendadak. Secara fisik, mungkin Anda akan
mengalami sulit bernapas dan tidur tak nyenyak.
Jangan terburu panik jika mengalami hal-hal di atas. Terkejut atau syok merupakan reaksi alami, sebagai perlindungan tubuh dari rasa sakit. Untuk mengurangi keterkejutan dan depresi, cobalah tenangkan diri dengan meditasi atau berjalan-jalan di sekitar kompleks rumah, taman kota dan kawasan hijau lainnya.
Fase Kedua: Penyangkalan
Jangan terburu panik jika mengalami hal-hal di atas. Terkejut atau syok merupakan reaksi alami, sebagai perlindungan tubuh dari rasa sakit. Untuk mengurangi keterkejutan dan depresi, cobalah tenangkan diri dengan meditasi atau berjalan-jalan di sekitar kompleks rumah, taman kota dan kawasan hijau lainnya.
Fase Kedua: Penyangkalan
"Tidak, ini tidak benar-benar terjadi". Mungkin kata-kata itu yang
terlintas dalam pikiran ketika masih diliputi kesedihan karena putus cinta.
Anda berusaha menolak keadaan yang sebenarnya, dengan harapan masih bisa
kembali pada sang kekasih. Pada fase ini, biasanya seseorang yang baru putus
cinta masih sering menelepon, mengirim e-mail, melakukan chat online atau
memata-matai mantannya lewat Facebook.
Terimalah keadaan bahwa Anda dan pasangan sudah tidak bisa lagi bersama. Ada baiknya mencari orang (bisa keluarga atau sahabat) agar bisa melampiaskan semua yang Anda rasakan. Tidak usah berusaha tegar atau tenang. Memendam perasaan hanya akan membuat Anda semakin emosional dan terperangkap dalam perasaan tidak menentu.
Fase Ketiga: Menyendiri
Terimalah keadaan bahwa Anda dan pasangan sudah tidak bisa lagi bersama. Ada baiknya mencari orang (bisa keluarga atau sahabat) agar bisa melampiaskan semua yang Anda rasakan. Tidak usah berusaha tegar atau tenang. Memendam perasaan hanya akan membuat Anda semakin emosional dan terperangkap dalam perasaan tidak menentu.
Fase Ketiga: Menyendiri
Meskipun perlu dorongan dari teman atau orang terdekat untuk tetap optimis
melangkah ke depan, ada kalanya Anda ingin menyendiri. Enggan bertemu teman,
malas datang ke acara-acara khusus atau coba menghindar dari orang-orang yang
Anda kenal.
Boleh saja mencoba 'menikmati' kesedihan seorang diri. Tapi jangan biarkan Anda
terisolasi dari dunia luar terlalu lama. Berhentilah meratapi diri sendiri dan
memikirkan hal-hal negatif, seperti, "Tidak akan ada pria yang mencintai
saya lagi". Segarkan tubuh dan pikiran dengan mandi air hangat, lalu
rencanakan jadwal ke mana Anda akan pergi seharian. Bisa nonton film, ke kafe,
atau ajak teman-teman ke arena game station dan bowling.
Fase Keempat: Menyimpan Amarah
Pada fase ini, Anda mungkin sudah bisa menerima kenyataan
kalau hubungan sudah berakhir. Anda pun tak lagi mengasingkan diri. Namun
kemarahan masih bersarang di hati Anda. Segala sesuatu yang mengingatkan Anda
pada dia; makanan kesukaan, barang-barang pemberian dan tontonan favoritnya
membuat Anda lekas kesal atau marah. Anda mungkin berniat membakar
foto-fotonya, bahkan menjelekkan mantan di depan orang yang mengenalnya. Melakukan
tindakan kasar agar sang mantan menyesal memutuskan Anda, tidak akan membawa
keuntungan apa-apa selain --mungkin-- rasa puas. Tapi apakah kepuasan yang
benar-benar Anda cari? Pada akhirnya, Anda akan selalu terjerat dalam masa lalu
dan sulit melangkah ke depan. Jika amarah tak bisa Anda kontrol, coba luapkan
ke dalam tulisan atau ajak teman-teman berkaraoke dan nyanyikan lagu-lagu
favorit. Anda pasti akan merasa lebih baik.
Fase Kelima: Berharap Si Dia Akan
Kembali
Anda berharap masih bisa memperbaiki hubungan yang
telah rusak. Terkadang juga Anda cenderung menyalahkan diri sendiri, kenapa
asmara ini bisa berakhir. Di fase ini, seseorang yang putus cinta biasanya akan
berusaha tampil semenarik mungkin untuk mencuri kembali perhatian mantan
kekasihnya. Yang berlalu biarlah berlalu. Kalaupun Anda ingin tampil
cantik, lakukanlah demi diri sendiri, bukan orang lain. Bayangkan hal-hal yang
membuat Anda bahagia dan buatlah rencana Anda ke depannya. Mungkin Anda bisa
lebih fokus pada karir atau hobi. Dengan begitu, Anda perlahan-lahan akan
melupakan mantan dan menjadi orang baru yang lebih optimis.
Fase Keenam: Penerimaan
Di tahap ini, Anda sudah mulai mengerti kenapa putus
dengannya, dan menekankan pada diri sendiri kalau bisa menjadi orang yang lebih
baik lagi. Anda pun menyadari bahwa masa lalu dan pengalaman adalah guru
terbaik untuk melangkah lebih baik di masa depan. Mencapai fase ini, mungkin
bukan sesuatu yang mudah dan perlu waktu hingga berbulan-bulan. Setelah
mencapainya, tidak ada salahnya merayakan keberhasilan dengan membeli hadiah
untuk diri sendiri. Bisa sesuatu yang sudah Anda idam-idamkan sejak lama, atau
makanan kesukaan. Mungkin akan ada sedikit kenangan pahit yang terlintas, tapi
itu adalah hal wajar. Yang penting, harus tetap berpikir positif.
oke sampe sini aja postingan gue kali ini, next time, w bakal suguhin yang lebih menarik buat kalian,, oke guy's, thanks and see you...